Senin, 14 Juni 2010

MEMBUAT TULISAN ILMIAH

Cara Membuat Tulisan Ilmiah

Langkah pertama, tulislah sesuatu yang Anda kuasai atau sesuai dengan minat Anda dan dibutuhkan oleh orang banyak. Kalau Anda bukan dokter, janganlah menulis tentang kesehatan kecuali Anda telah mempelajarinya. Janganlah menulis tentang belajar menggunakan sepeda karena pasti tidak dibutuhkan oleh pembaca. Tulislah tentang bertanam pohon mangga yang terus berbuah tanpa bergantung pada musim, bagaimana bisa kaya dalam seminggu, bagaimana menjadi pintar dalam sehari, dapat berenang dalam dua jam, atau bisa menikah tanpa modal.

Langkah kedua, kumpulkanlah data-data untuk menunjang tulisan Anda, baik data-data primer maupun data-data sekunder. Bila perlu dilengkapi juga dengan foto dan tabel. Ini dibutuhkan untuk menunjang tulisan Anda sehingga Anda mudah meyakinkan pembaca bahwa tulisan yang Anda buat adalah tulisan ilmiah. Data-data ini adalah syarat bahwa fakta yang Anda sampaikan bukan isu, kata orang, atau hanya isapan jempol.

Langkah ketiga, buatlah kerangka karangan (outline). Membuat tulisan ilmiah walaupun populer tidak sama dengan membuat cerpen atau cerita humor. Semuanya harus Anda persiapkan dengan matang, tidak bisa sambil lalu. Anda tidak boleh melewatkan satu data pun untuk menunjang tulisan Anda. Karenanya, Anda harus membuat kerangka tulisan, apa saja yang akan ditulis, referensi apa yang dibutuhkan, atau kalau perlu Anda mempersiapkan hasil wawancara dengan narasumber yang akan menunjang tulisan Anda. Misalnya Anda ingin menulis tentang beternak kelinci, buatlah outline-nya:

Langkah keempat, mempersiapkan dan menguasai kosakata yang menunjang permasalahan yang akan dan tengah Anda tulis. Ini untuk mempermudah pembaca memahami tulisan Anda.

Langkah kelima, gunakanlah bahasa Indonesia yang menunjang tulisan ilmiah Anda. Bila tulisan Anda itu untuk laporan penelitian atau jurnal ilmiah, gunakanlah bahasa Indonesia baku dan jangan bertele-tele. Bila tulisan Anda itu sebagai karya ilmiah populer atau untuk dibaca masyarakat umum, gunakanlah bahasa yang ”cair”, tidak kaku walaupun tetap dalam lingkup bahasa ilmiah dan tetap menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tidak bersifat menggurui, memberikan informasi dan motivasi. Selain itu, gunakanlah metode dekripsi (paparan) untuk penulisan ilmiah populer. Pembaca akan merasa jenuh bila hanya disuguhi data dan tabel. Berilah gambaran berupa paparan sehingga pembaca umum dapat memahami tulisan Anda.



Data-data Penelitian

Pengumpulan Data Penelitian Berdasarkan sumbernya, data dibagi menjadi:
a.Data Primer: Data yang diusahakan/didapat oleh peneliti

b.Data Sekunder: Data yang didapat dari orang/instansi lain

DATA PRIMER
Pengumpulan data primer membutuhkan perancangan alat dan metode pengumpulan
data

Metode pengumpulan data penelitian:

a.Observasi
b.Wawancara
c.Kuesioner (Daftar Pertanyaan)
d.Pengukuran Fisik
e.Percobaan Laboratorium


DATA SEKUNDER
Data Sekunder cenderung siap “pakai”, artinya siap diolah dan dianalisis oleh penelitian. Contoh Instansi penyedia data:

•Biro Pusat Statistik (BPS)
•Bank Indonesia
•Badan Meteorologi dan Geofisika
•dll.


Semua metode mensyaratkan pencatatan yang detail, lengkap, teliti dan jelas Untuk mencapai kelengkapan, ketelitian dan kejelasan data, pencatatan data harus dilengkapi dengan:
•Nama pengumpul data
•Tanggal dan waktu pengumpulan data
•Lokasi pengumpulan data
•Keterangan-keterangan tambahan data/istilah/responden


Kapan Waktu Memulai Penelitian Ilmiah?

Sebuah penelitian yang bersifat ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penyelidikan yang dilakukan menurut metode ilmiah yang sistematik untuk menemukan informasi yang ilmiah dan atau teknologi baru, membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran hipotesis, sehingga dapat dirumuskan teori, proses gejala alam, atau gejala sosial. Dengan berbagai hasil penelitian yang didasarkan pada metode ilmiah tersebut akan memunculkan ilmu pengetahuan baru yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.

Kita semua dapat memulai penelitian dengan cara yang sangat sederhana. Penelitian umumnya diawali dari penemuan suatu masalah. Tetapi tidak mutlak harus ada masalah. Penelitian dapat merupakan lanjutan atau pengembangan, bahkan penyempurnaan dari penelitian yang ada terlebih dahulu. Penelitian juga dapat dimulai dari keinginan si peneliti untuk membuktikan teori atau hipotesis yang diajukan pada penelitian sebelumnya dengan cara sama atau berbeda. Jadi, banyak cara untuk memulai penelitian


Sumber :
http://dadieditor.multiply.com/journal/item/101/Langkah_Mudah_Menjadi_Penulis
ssiregar.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../06_pengumpulan_data.pdf
http://sambodo.multiply.com/journal/item/2/Apa_itu_Meneliti_dan_Penelitian_

METODE ILMIAH

Pengertian Metode Ilmiah


Metode berarti dalam proses menemukan dan mengolah pengetahuan menggunakan metode tertentu, tidak serampangan. Sistematis berarti dalam usaha menemukan kebenaran dan menjabarkan pengetahuan yang diperoleh, menggunakan langkah-langkah tertentu yang teratur dan terarah sehingga menjadi suatu keseluruhan yang terpadu. Koheren berarti setiap bagian dari jabaran ilmu pengetahuan itu merupakan rangkaian yang saling terkait dan berkesesuaian (konsisten). Sedangkan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan disebut penelitian (research). Usaha-usaha itu dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah

Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol.


Langkah - Langkah Metode Ilmiah


1.Merumuskan masalah. Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan.

2.Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat pada pemecahan masalah. Sering disebut juga mengkaji teori atau kajian pustaka.

3.Menyusun hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.

4.Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.

5.Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistik untuk menghasilkan kesimpulan. Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang objektif, tidak dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal (dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja akan memberikan hasil yang sama).

6.Menguji kesimpulan. Untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan perlu dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji senantiasa mendukung hipotesis maka hipotesis itu bisa menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori.

sumber :
http://file2shared.wordpress.com/ilmu-pengetahuan-metode-ilmiah-dan-penelitian-ilmiah/
http://id.wikipedia.org

PRA PENULISAN ILMIAH

Pra penulisan ilmiah

Penelitian pada dasarnya adalah suatu penyelidikan. Penyelidik memiliki penalaran atau motivasi untuk memperoleh pengetahuan yang lebih baik terhadap sesuatu dalam hidup atau duniannya. Masalah penelitian adalah situasi yang menyebabkan peneliti merasakan kegelisahan, kebingungan, ketidaknyamanan dan keingintahuan yang tinggi.

Hakekat masalah adalah mencari solusi yang paling tepat untuk menyelesaikan suatu masalah.

Sumber masalah adalah suatu hal yang menjadi object permasalahan dalam suatu penulisan ilmiah.
• Pengalaman peneliti atau orang lain di lingkungan profesinya.
• Hasil penelitian terdahulu yang didokumentasikan melalui literatur ilmiah seperti makalah, proseding, jurnal, laporan penelitian, skripsi, tesis, atau disertasi.
• Teori: kelemahan-kelemahan suatu teori merupakan masalah penelitian, penelitian ditujukan untuk mengklarifikasi teori yang telah ada.

Tekhnik merumuskan masalah
• Tentukan enyebab masalahnya terlebih dahulu (minat, kesenjangan, sosial/teknologis, perubahan kebijakan).
• Lihat situasi secara rasional.
• Kumpulkan informasi pendahuluan (preliminary).
• Pahami subjek yang diteliti dengan baik melalui kajian/review literatur.
• Lakukan diskusi dengan stakeholder dan peneliti lain.
• Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
• Rumusan hendaknya jelas dan padat.
• Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah.
• Rumusan masalah dasar dalam membuat hipotesa.

Mebuat hipotesis yang baik
• menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih,
• dituangkan dalam bentuk kalimat pertanyaan,
• dirumuskan secara singkat, padat, dan jelas, serta
• dapat diuji secara empiris.

Observasi awal
Setelah topik yang akan diteliti dalam proyek ilmiah ditentukan, langkah pertama untuk melakukan proyek ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan informasi segala sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui pengalaman, berbagai sumber ilmu pengetahuan, berkonsultasi dengan ahli yang sesuai.
• Gunakan semua referensi: buku, jurnal, majalah, koran, internet, interview, dll.
• Kumpulkan informasi dari ahli: instruktur, peneliti, insinyur, dll.
• Lakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik.



referensi:
materi perkuliahan
http://webyusuf.co.cc/search/Hakekat+Karya+Ilmiah+Perumusan+Masalah
http://iyozdamnation.wordpress.com/2010/05/01/hakekat-karya-ilmiah-perumusan-masalah


UNSUR-UNSUR PROPOSAL

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menggambarkan mengenai pokok-pokok pikiran yang mendasari penelitian ini, permasalahan pokok yang dihadapi beserta batasannya, tujuan penelitian, manfaat dari penelitian ini, dan sistematika penulisan yang digunakan.

1. Latar Belakang masalah
Latar belakang masalah berisikan pendeskripsian tentang permasalahan umum dari topik yang akan diteliti. Latar belakang masalah juga berisi alasan-alasan pemilihan judul/masalah yang kita kemukakan baik secara teoritis maupun secara praktis. Kita juga harus menjelaskan posisi masalah kita di antara penelitian lain yang releva melalui timbangan pustaka. Kemudian, isi terakhir dari latar belakang masalah adalah penyebutan judul tugas akhir yang akan kita ajukan.
Untuk mengawali kaliamat dari latar belakang masalah bisa digunakan dengan tujuan penulisan. Tujuan penulisan dapat dinyatakan dengan dua cara. Jika sebuah tulisan akan mengembangkan gagasan yang merupakan tema seluruh tulisan, tujuan dapat dinyatakan dalam bentuk tesis. Namun, untuk suatu tulisan yang tidak mengembangkan gagasan seperti itu, tujuan penulisan dapat dituliskan dalam bentuk pernyataaan maksud.

2. Rumusan masalah dan Tujuan Penelitian
Rumusan masalah adalah pokok permasalahan yang kan kita bahas atau pertanyaan-prtanyaan berupa pokok permasalahan yang akan kita bahas dalam karangan ilmiah. Oleh karena itu, kalimat yang kita buat dalam ’rumusan masalah’ adalah kalimat tanya, sedangkan ’tujuan penelitian’ berisi pendeskripsian secara singkat, jelas, dan tajam mengarah pada rumusan masalah dan latar belakang masalah. Kalimat dalam ’tujuan penelitian’ berupa pernyataan atau kalimat berita.

3. Batasan masalah
Batasan masalah berisikan pembatasan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian, hal-hal apa saja yang akan diangkat sebagai bahan pendukung menyelesaikan rumusan masalah.

4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian berisikan manfaat-manfaat apa saja yang dapat diperoleh dengan adanya penulisan ilmiah tersebut. Manfaat tersebut terutama dirasakan oleh peneliti, pihak sumber/objek penelitian dan pihak akademis/pihak umum. Atau dapat juga dibuat manfaat akademis dan manfaat praktis.

5. Metodologi penelitian
Metodologi penelitian adalah bagaimana cara peneliti memyelesaikan suatu rumusan masalah. Suatu penelitian tidak akan berguna bila tidak ada objek dari suatu kasus yang diangkat. Metodologi penelitian biasanya berisikan sebagai berikut:
• Objek penelitian
Yaitu berisikan tentang garis besar suatu objek penelitian
Contoh: Objek yang penulis jadikan bahan penelitian dalam penulisan ilmiah ini adalah rental komputer KIKI, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa dengan alamat jalan gading raya no.46, rt 01/11 kelurahan cipinang muara, Jakarta timur.
• Data
Yaitu berisikan penjelasan data pendukung apa saja yang akan dijadikan dasar/bahan penelitian
Contoh: Data yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini terdiri dari:
-Jumlah investasi
-Jumlah pendapatan dan biaya-biaya
-Discount rate/discount factor
• Metode pengumpulan data adalah cara bagaimana peneliti memperoleh data untuk membantu menjawab rumusan masalah. Metode pengumumpulan data dapat dengan cara studi lapangan dan studi kepustakaan.
- Studi Lapangan (Field Research)
Dilakukan dengan cara mengadakan penelitian langsung atau observasi terhadap objek yang diteliti dengan meminta data yang berhubungan dengan pembahasan masalah serta mewawancarai pihak-pihak yang berkepentingan di objek penelitian.
- Studi kepustakaan (Library Research)
Dalam kegiatan ini, penulis melakukan penelitian kepustakaan dengan membaca buku-buku, literatur, serta tulisan-tulisan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti guna mendapatkan teori yang diperlukan serta menjadi referensi penulis dalam menyusun dan menyelesaikan penulisan ilmiah ini.

• Alat analisis yang digunakan
Yaitu pengaplikasian teori yang telah ada untuk menyelesaikan atau menjawab rumusan masalah
Contoh:
Alat Analisis yang digunakan
Alat analisis yang digunakan adalah Payback Period, Net Present Value, Average Rate of Return, dan Profitability Index.

6. Sistematika penulisan
Berisikan tentang sistematika dari suatu penulisan. Struktur penulisan dan penjelasan umum dari setiap bab.


BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi pendekatan-pendekatan atau teori yang relevan dengan judul dan rumusan masalah yang akan digunakan untuk mengupas, menganalisis, dan menjelaskan variabel yang akan kita teliti.

BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini memberikan gambaran mengenai metode pengumpulan data, jenis data yang dipergunakan, sumber pengambilan data, serta metode analisis yang dipergunakan.

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS
Pada bab ini memberikan gambaran umum perusahaan mengenai sejarah berdirinya dan perkembangannya, tujuan perusahaan, struktur organisasi, produk perusahaan, serta menganalisis perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab terakhir ini berisi kesimpulan dari hasil kajian dalam bab IV dan diberikan saran-saran.

DAFTAR PUSTAKA
Teknik notasi ilmiah yang merupakan kumpulan sumber bacaan atau sumber referensi saat menulis karangan ilmiah. Untuk memperkuat pendapat kita, tentunya kita akan mencari pendapat-pendapat para ahli yang sesuai dengan bidang kajian untuk dijadikan bahan referensi dari berbagai sumber bacaan, baik berupa buku, majalah, surat kabar, maupun jurnal-jurnal ilmiah lainnya.








Referensi:
Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir