Rabu, 30 Desember 2009

RISET PEMASARAN DALAM MANAJEMEN

Riset Pemasaran atau Marketing Research adalah kegiatan penelitian dibidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data dan interprestasi hasil penelitian. Kesemuanya ini ditujukan untuk masukan pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan p[engambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran ini dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.

Tujuan Riset Pemasaran:

· Mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara obyektif kenyataan yang ada.

· Bebas dari pengaruh keinginan pribadi ( political biases ).


Risetpasar dapat menyediakan informasi kritis mengenai kebiasaan membeli, kebutuhan, preferensi dan pendapat mengenai nasabah dan calon nasabah yang ada. Ada banyak cara untuk mengadakan riset pasar, tetapi kebanyakan bisnis menggunakan satu atau lebih dari lima metode dasar:

1. Survai
2. Kelompok Fokus
3. Wawancara Pribadi
4. Pengamatan
5. Uji Coba Lapangan

Sifat dari informasi yang dibutuhkan dan jumlah uang yang Anda mau keluarkan akan menetapkan teknik mana yang Anda pilih bagi bisnis Anda.

1. Survai

Menggunakan daftar pertanyaan yang ringkas dan terus terang, maka Anda dapat menganalisis suatu kelompok contoh yang mewakili pasar sasaran Anda. Semakin luas contohnya, semakin handal hasilnya.

a. Survai pribadi adalah wawancara tatap muka. Survai tersebut memungkinkan Anda menyajikan contoh-contoh produk, pengemasan atau pemasangan iklan dan menghimpun umpan balik segera. Meskipun survai pribadi dapat menghasilkan tingkat tanggapan lebih dari 90 persen, namun survai tersebut juga mahal.

Meskipun survai pribadi dapat menghasilkan tingkat tanggapan lebih dari 90 persen, namun survai tersebut juga mahal. Meskipun demikian, karena nasabah cenderung menolak pemasaran melalui telepon, maka mengajak orang untuk mengambil bagian dalam survai telepon adalah sulit.

c. Survai surat adalah cara yang relatif murah untuk menjangkau hadirin yang luas. Survai surat lebih murah daripada survai pribadi dan survai telepon; namun demikian survai surat hanya menghasilkan tingkat tanggapan antara 3 persen hingga 15 persen. Walaupun pengembaliannya rendah, survai surat masih merupakan pilihan yang hemat biaya bagi bisnis kecil.

d. Survai online biasanya menghasilkan tingkat respons yang tak terduga dan data yang tidak dapat diandalkan karena Anda tidak memiliki kendali atas kumpulan responden. Namun survai online adalah cara yang sederhana dan murah untuk mengumpulkan bukti yang bersifat anekdot serta menghimpun pendapat dan preferensi nasabah.

2. Kelompok Fokus

Dalam kelompok fokus, seorang moderator atau fasilitator menggunakan panduan diskusi untuk memimpin diskusi di antara sekelompok orang. Sesi ini biasanya diadakan di lokasi yang netral, menggunakan teknik perekaman video atau kaset untuk merekam sesi diskusi. Kelompok fokus biasanya berlangsung satu atau dua jam, dan sedikitnya membutuhkan tiga kelompok untuk memperoleh hasil yang berimbang.

3. Wawancara Pribadi

Sama halnya dengan kelompok fokus, wawancara pribadi mencakup pengajuan pertanyaan yang tidak tersusun serta bersifat terbuka. Wawancara pribadi biasanya berlangsung sekitar satu jam dan direkam. Jenis survai ini menyediakan lebih banyak informasi subjektif dibandingkan dengan survai lainya. Biasanya hasil survai tersebut tidak mewakili suatu segmen yang luas dari jumlah penduduk; namun demikian menyediakan wawasan berharga kedalam sikap nasabah dan adalah cara yang sangat baik untuk membongkar segala persoalan yang berhubungan dengan pengembangan produk atau jasa baru.

4. Pengamatan

Tanggapan perseorangan atas survai dan kelompok fokus terkadang berbeda dengan kelakuan orang sesungguhnya. Melalui pengamatan nasabah yang sedang beraksi dengan merekam mereka melalui video di toko, di tempat kerja atau di rumah, maka Anda dapat mengamati tingkah laku pembelian mereka yang sebenarnya. Ini meyediakan gambaran yang lebih akurat kepada Anda mengenai kebiasaan penggunaan nasabah dan pola berbelanja.

5. Uji Coba Lapangan

Menempatkan produk baru dalam beberapa toko pilihan untuk menguji tanggapan nasabah dalam kondisi penjualan nyata dapat membantu Anda dengan informasi mengenai modifikasi produk, penyesuaian harga atau penyempurnaan kemasan. Membangun hubungan dengan pemilik toko setempat dan Website dapat membantu pemilik bisnis kecil untuk menguji produk mereka.



referensi:

(http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/manajemen-

pemasaran/riset-pemasaran)


http://indonesia.smetoolkit.org/indonesia/en/content/id/196/Market-Research-Techniques

CITRA (Image) SEBAGAI KEBERHASILAN SUATU PRODUK

Salah satu keberhasilan produk ditentukan oleh citra (image). Citra yang positif dari konsumen (pemakai) akan menguatkan posisi produk tersebut. Bila citra positif sebuah produk sudah tertanam, konsumen akan mengalami ketergantungan yang sangat kuat akan produk tersebut. Tetapi bila citra poduk sudah negative dimata konsumen, maka konsumen perlahan-lahan akan pergi.


Suatu perusahaan harus dapat mengetahui perilaku konsumen terhadap produknya. Bila mereka tidak dapat mengetaui bagaimana sikap konsumen terhadap produk perusahaan, maka perusahaan akan kehilangan pelanggan secara perlahan.


Mengukur Kekuatan Citra Produk

Jika produsen telah menawarkan suatu produk kepada konsumen, biasanya untuk langkah berikutnya adalah melakukan suatu penelitian untuk mengukur tingkat penerimaan masyarakat terhadap produk itu maupun institusi yang menghasilakan. Meningkatkan angka permintaan belum tentu merupakan indikasi bahwa suatu produk telah diterima sepenuhnya. Bias saja angka permintaan hanya efek dari kegiatan promosi yang gencar, sehingga permintaan akan produk baru merupakan percobaan.


Seperti yang telah di ungkapkan di atas bahwa salah satu keberhasilan produk ditentukan oleh citra (image). Bila ekspansi pasar telah dilakukan , maka harus segera dilakukan penelitian untuk mengetahui posisi produk dalam format citra dalam masyarakat.


Pengertian dari citra suatu produk sendiri adalah gambaran yang diperoleh konsumen mengenai suatu produk. Setiap perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin agar citra yang ada pada konsumen adalah suatu citra yang positif sehingga kelangsungan produksinya dapat teris berlangsung.


Bagaimana cara mengetahui bahwa “itu” adalah suatu citra produk?

Citra suatu produk dapat kita ketahui berdasarkan

· Pengalaman konsumen sendiri

· Berita dari “mulut ke mulut”

· Pandangan konsumen dari fisik sebuah produk

· Sistem pelayanan dari produsen

· Fasilitas yang disediakan oleh produsen

· Dll.



Mengukur Umpan Balik Konsumen terhadap Kualitas Sebuah Produk

· Membuat sejumlah pertanyaan yang dijabarkan dari indicator (indicator citra konsumen terhadap produk) atau biasa disebut dengan kuesioner

· Kuesioner disebarkan

· Kuesioner ditabulasikan

· Menghitung jawaban responden dengan daftar indeks.





referensi:

Panuju, Redi. 2000. Komunikasi Bisnis . PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. hlm 44


Minggu, 13 Desember 2009

PERSEPSI KONSUMEN

Persepsi adalah proses pemahaman, pengorganisasian, dan pengartian informasi berdasarkan pengalaman pribadi.

Seseorang melihat suatu obyek atau persoalan yang dihadapinya tidaklah sama satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut terjadi karena persepsi seseorang tidak selalu sama. Untuk obyek atau persoalan yang sama, apabila dipandang dari sudut pandang yang berbeda akan memberikan interpretasi yang berbeda. Demikian juga persepsi. Perbedaan proses interpretasi seseorang terutama dipengaruhi oleh kadar dan proses pengalaman seseorang.



Persepsi seseorang dapat berbeda dengan orang lain karena adanya subproses selektif terhadap obyek yang menjadi stimulan masukannya. Subproses selektif meliputi ekposur selektif, atensi selektif, dan retensi selektif.



Ekposur selektif

Hanya stimuli yang terekspose secara menarik akan mendapat perhatian seseorang.

contoh : seorang wanita akan tertarik terhadap suatu produk fashion (pakaian) yang ada dalam sebuah catalog karena catalog tersebut dikemas secara menarik. Dari model sebagai peraga, mix and match pakaian, warna-warna pakaian, aksesoris, serta harga-harga yang terjangkau. Dari sebuah catalog tersebut, konsumen dapat tertarik dan produk tersebut akan mendapat respon dari konsumen tersebut.




Atensi selektif

Stimuli akan memperoleh perhatian ( atau sebaliknya mengalami distorsi ) apabila terdapat kesesuaian dengan kepercayaannya.

Contoh : seseorang akan tertarik pada satu stand pakaian yang bertuliskan DISKON 75%, sementara perkataan seorang pramuniaga yang mempromosikan keunggulan pakaian model terbaru di standnya diabaikan/ biasa-biasa saja.



Retensi selektif

Seseorang hanya akan menginginkan stimulus apabila memang berkehendak untuk mengingatnya.

Orang cenderung akan mengingat hal-hal baik yang disebutkan tentang produk yang disukai dan melupakan hal-hal baik yang disebutkan tentang produk yang bersaing (Kotler,2002,hal.198)

Contoh : ada 2 produk kosmetik merk A dan B yang memiliki fungsi yang sama yaitu memutihkan wajah dan membantu memudarkan noda jerawat. Seorang konsumen kebetulan menggunakan kosmetik merk A dan cocok untuk kulit wajahnya, ia tidak suka terhadap kosmetik merk B karena kosmetik tersebut membuat kulit semakin berjerawat. Ketika sedang berbincang-bincang dengan temannya tentang kosmetik apa yang cocok untuk sang teman, maka konsumen tersebut akan keunggulan kosmetik A dengan bukti kulit wajahnya yang tambah putih dan bersih dari noda jerawat. Sementara fungsi dari produk kosmetik B yang sama dengan kosmetik A tidak dibicarakannya.





referensi:

Budiarto, Teguh . “Dasar Pemasaran”. universitas gunadarma .Jakarta1993. Hal.30-31

http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=8&submit.x=18&submit.y=14&submit=next&qual=high&submitval=next&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Fmasa%2F2007%2Fjiunkpe-ns-s1-2007-36403152-4210-potensi_pasar-chapter2.pdf

Selasa, 17 November 2009

Perkembangan Bahasa Indonesia Pada Saat Ini


Indonesia adalah Negara Kepulauan yang memiliki berbagai macam kebudayaan,adat istiadat, suku bangsa, dan tentunya bahasa dari setiap suku bangsa yang berbeda.Dalam kehidupan ini komunikasi amatlah penting,oleh karena itu untuk mempermudah komunikasi diantara perbedaan yang begitu banyak,pada tanggal 28 Oktober 1928,salah satu isi dari Sumpah Pemuda menyatakan bahwa Bahasa Persatuan Bangsa Indonesia adalah Bahasa Indonesia.



Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi sehari-hari dalam melakukan berbagai kegiatan tentunya memiliki kaidah-kaidah kebahasaan yang amat sakral.Dan karena perkembangan zaman dan pengaruh globalisasi dunia maka,kaidah-kaidah tersebut sedikit demi sedikit bergeser dan hal ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan Bahasa Indonesia pada saat ini.



Bagaimana perkembangan bahasa Indonesia pada saat ini?

Sampai detik ini Bahasa Indonesia masih tetap sebagai bahasa persatuan Negara Indonesia.
Bahasa yang pada umumnya masih digunakan sebagai alat komunikasi sehari-hari. Namun,jika kita perhatikan dengan baik,kaidah-kaidah kebahasaan memang sedikit bergeser dalam penerapan sehari-hari.


Apa yang menyebabkan kaidah-kaidah bahasa tersebut bergeser?

Masuknya nilai-nilai budaya asing,pengaruh globalisasi, dan terutama perkembangan zaman telah membawa berbagai perubahan dalam tatanan kehidupan termasuk diantaranya dalam tatanan berbahasa.Unsur-unsur alami dalam Bahasa kita sedikit demi sedikit terpengaruh dan munculah dampak-dampaknya,dari yang positif hingga yang negatif.



Dan apa saja akibatnya dari pergeseran kaidah-kaidah bahasa tersebut?

Janganlah kita melihat jauh,lihatlah pada diri kita sebagai seorang pelajar.

Apa akibatnya?

Kita sebagai bangsa Indonesia kurang memahami bahwa berbahasa Indonesia yang baik dan benar adalah suatu perilaku yang mulia. Kita kurang menerapkan apa yang

kita pelajari. Kita selalu berteori tapi dalam prakteknya amatlah minim. Tidaklah sedikit penyimpangan dalam penulisan kata dan pengucapan dalam berbahasa sehari-hari. Bisa dikatakan bahwa dalam gaya berbahasa sehari-hari pada kalangan pelajar saat ini adalah seenak udelnya sendiri,sembarangan dan tidak tertata, kasar dan dapat menimbulkan kesalahpahaman.



Lalu,bagaimana solusinya?


Tidaklah salah jika awal untuk memperbaiki permasalahan tersebut adalah pada diri kita sendiri.Tanamkan kesadaran akan berbahasa Indonesia yang baik dan benar dan kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari demi perkembangan bahasa Indonesia pada saat ini dan seterusnya. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang ikut-ikut saja dan mudah terpengaruh. Jadi, jika kita berhasil mempengaruhi diri kita sendiri maka tidak menutup kemungkinan kita dapat mempengaruhi masyarakat lainnya.



Artikel ini dibuat agar kita semua mengetahui bagaimana perkembangan bahasa Indonesia pada saat ini dan mendiskusikannya secara bersama-sama bagaimana solusi dari permasalahan yang ada.


Dan dapat kita simpulkan bahwa :


  • Dengan menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar berarti kita telah menghargai perjuangan para pahlawan kita.
  • Dengan Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar,kita sudah mencerminkan bagaimana keunggulan Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak perbedaan tetapi tetap satu jua,negara yang ramah dan bertutur kata yang baik dan sopan.
  • Kita sebagai pelajar harus membiasakan diri menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
  • Lestarikan Bahasa Indonesia dengan kaidah-kaidahnya,jangan sampai unsure-unsur asing masuk ke dalamnya.

Senin, 09 November 2009

PARAGRAF DALAM BAHASA INDONESIA

PENGERTIAN PARAGRAF

Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut. Walaupun paragraf itu mengandung beberapa kalimat, tidak satupun dari kalimat-kalimat itu yang memperkatakan soal lain. Seluruhnya memperbincangkan satu masalah atau sekurang-kurangnya bertalian erat dengan masalah itu.

Contoh sebuah paragraf.


Pemanasan global selamanya selalu dipermasalakan. Berkali-kali masalah tersebut diseminarkan dan berkali-kali pula jadi pemecahannya dirancang. Namun, keterbatasan-keterbatasan yang kita miliki tetap menjadikan pemanasan global sebagai masalah yang pelik. Pada waktu seminar-seminar itu berlangsung, pemanasan global terus terjadi. Hal ini mengundang keprihatinan kita karena masalah pemanasan global banyak sedikitnya mempunyai kaitan dengan kehidupan kita sehari-hari. Selama pencegahan, pengendalian dan pelaksanaan anti pemanasan global belum dapat dilaksakan dengan baik, selama itu pila pemasan global menjadi masalah.


Paragraf ini terdiri atas enam kalimat. Semua kalimat itu membicarakan pemanasan global. Oleh sebab itu, paragraf itu mempunyai topik “ masalah sampah” karena pokok permasalahan dalam paragraf itu adalah masalah pemanasan global .

Topik paragraf adalah pikran utama didalam sebuah paragraph. Semua pembicaraan dalam paragraf itu terpusat pada pikiran utama ini.. Apa yang menjadi pokok pembicaraan dalam sebuah paragraf, itulah topik paragraf. Topik paragraf dijabarkan dalam kalimat topik atau kalimar utama.


SYARAT-SYARAT PARAGRAF

Paragraf yang baik harus memiliki dua ketentuan, yaitu kesatuan paragraf dan kepaduan paragraf .

a. Kesatuan paragraf


Dalam sebuah paragraf terdapat hanya satu pokok pikiran. Oleh karena itu, kalimat-kalimat yang membentuk paragraf perlu ditata secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang dari ide pokok paragraf itu. Kalau ada kalimat yang menyimpang dari ide pokok pikiran paragraf itu, paragraf menjadi tidak berpautan, tidak utuh. Kalimat yang menyimpang itu harus dikeluarkan dari paragraf.

Aktualisasi yang berasal dari kata aktual, yang berarti betul-betul ada,terjadi atau sesungguhnya. Aktualisasi Pancasila adalah bagaimana nilai-nilai pencasila benar-benar dapat tercemin dalam sikap dan perilaku seluruh warga Negara, mulai dari aparatur dan pimpinan nasional sampai kepada rakyat biasa. Pancasila sangat perlu diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat ,berbangsa dan bernegara. Globalisasi banyak pengaruh positif dan negatif bagi segala aspek kehidupan suatu Negara. Dan hanya kekuatan dari pelaksanaan suatu landasan negaralah yang dapat menangkal segala dampak dari globalisasi maka pancasila dapat diamalkan.


Dalam paragraf di atas kalimat keempat tidak menunjukkan keutuhan paragraf karena merupakan kalimat yang sumbang atau keluar dari permasalahan yang dibicarakan. Oleh sebab itu, kalimat tersebut harus dikeluarkan dari paragraf.

b. Kepaduan Paragraf

Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat yang logis dan melalui ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait antarkalimat.

Pengait Paragraf

Agar paragraf menjadi padu digunakan pengait paragraf, yaitu berupa 1) ungkapan penghubung transisi, 2) kata ganti atau 3) kata kunci (pengulangan kata yang dipentingkan).

  • Kata Transisi
Ungkapan pengait antarkalimat dapat berupa ungkapan hubungan / transisi.

Beberapa kata transisi

  1. Hubungan tambahan

contoh : lebih lagi, selanjutnya, tambahan pula, berikutnya, lagipula.

  1. Hubungan pertentangan

contoh : akantetapi, namun, bagaimanapun, walaupun demikian, dll.

  1. Hubungan perbandingan

contoh : sama dengan itu, dalam hal yang demikian, sehubungan dengan itu.

  1. Hubungan akibat

contoh : oleh sebab itu, jadi, akibatnya, oleh karena itu, maka, oleh sebab itu.

  1. Hubungan tujuan

contoh : untuk itu, untuk maksud itu.

  1. Hubungan singkatan

contoh : singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada umumnya, dengan kata lain.

  1. Hubungan waktu

contoh : sementara itu, segera setelah itu, beberapa saat kemudian.

  1. Hubungan tempat

contoh : berdekatan dengan itu


Paragraf di bawah ini memperlihatkan pemakaian ungkapan pengait antarkalimat yang berupa ungkapan penghubung transisi.

Mengingat bangsa Indonesia yang sangat heterogen, kiranya dapat difahami bahwa di dalam kehidupan politik itu sering terjadi perbedaan persepsi, perbedaan skala prioritas, bahkan konflik kepentingan kelompok atau golongan. Namun, yang harus selalu diingat ,bahwa didalam proses penentuan kebijakan maupun pelaksanaan kebijakan itu terdapat rambu-rambu yang tidak boleh dilanggar, yaitu kepentingan nasional, persatuan dan kesatuan bangsa, serta tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan berdasarkan filsafat pancasila.


Dengan dipasangkannya pengait antarkalimat bahkan dan namun dalam paragraf tersebut, kepaduan paragraf terasa sekali, serta urutan kalimat-kalimat dalam paragraf itu logis dan kompak.

  • Kata Ganti

Ungkapan pengait paragraf dapat juga berupa kata ganti orang maupun kata yang lain.

Kata Ganti Orang

Dalam usaha memadu kalimat-kalimat dalam suatu paragraf, kita banyak menggunakan kata ganti orang. Pemakaian kata ganti ini berguna untuk menghindari penyebutan nama orang berkali-kali. Kata ganti yang dimaksud adalah saya, aku, ku, kita, kami (kata ganti orang pertama), engkau, kau, kamu, mu, kamu sekalian (kata ganti oaring kedua), dia, ia, beliau, mereka, dan nya (kata ganti orang ketiga). Hal ini dapat kita lihat pada contoh paragraf berikut ini.

Ringgar dan Trisna adalah sepasang kekasih yang saling mencintai. Mereka telah menjalin hubungan itu selama tiga tahun hingga kini. Mereka berkomitmen bahwa hubungan tersebut jangan sampai berhenti di tengah jalan. Prinsip yang dimiliki oleh diri masing-masing cukup mendukung komitmen tersebut. Saya yakin mereka bisa menjalaninya.

Kata mereka dipakai sebagai pengganti kata Ringgar dan Trisna agar nama orang tidak disebutkan berkali-kali. Penyebutan nama orang yang berkali-kali akan menimbulkan kebosanan serta menghilangkan keutuhan paragraf.

Kata Ganti yang Lain

Kata ganti lain yang digunakan dalam menciptakan kepaduan paragraf ialah itu, ini, tadi, begitu, demikian, di situ, ke situ, di atas, di sana, di sini dan sebagainya. Perhatikan contoh berikut:

Itu rumah mereka. Mereka tinggal di situ sejak pertama kali menikah sampai memiliki dua orang putri. Orang tua mereka juga sering berkunjung ke situ.

Kata Kunci

Di samping itu, ungkapan pengait dapat pula berupa pengulangan kata-kata kunci, seperti kata pemanasan global pada contoh paragraf yang pertama. Pengulangan kata-kata kunci ini perlu dilakukan dengan hati-hati ( tidak terlalu sering ).

PENGEMBANGAN PARAGRAF

Mengarang adalah usaha mengembangkan beberapa kalimat topik. Dengan demikian, dalam karangan itu kita harus mengembangkan beberapa paragraf demi paragraf. Oleh karena itu, kita harus hemat menempatakan kalimat topik. Satu paragraf hanya mengandung sebuah kalimat topik. Seperti pada contoh paragraf yang pertama, topiknya hanya satu yaitu pemanasan global.

Teknik Pengembangan Paragraf

Secara garis besar, ada dua macam teknik pengembangan paragraf , yaitu:

  1. Dengan menggunakan ilustrasi

apa yang dikatakan kalimat topik itu dilukiskan dan digambarkandengan kalimat-kalimat penjelas sehingga di depan pembaca tergambar dengan nyata apa yang dimaksud oleh penulis.

  1. Dengan analisis

Apa yang dinyatakan kalimat topik sianalisis secara logis sehingga pernyataan tadi merupakan sesuatu yang meyakinkan.

Kedua teknik di atas dapat diperinci menjadi beberapa cara yang lebih praktis, di antaranya;

  1. Dengan memberikan contoh/fakta

Perhatikan paragraf berikut!

Banyak desa yang saat ini sedang berkembang, seperti Desa Ciselang. Menjelang tahun 2010 fasilitas di desa ini dapat dikatakan cukup memadai bila dibandingkan sepuluh tahun yang lalu. Segala kebutuhan yang sulit didapat menjadi mudah dan perkembangan ini cukup signifikan pada desa-desa lain.Banyaknya pengusaha yang berinvestasi pada sektor rumah hunian adalah salah satu faktor dari berkembangnya fasilitas di desa ini.

  1. Dengan memberikan alasan-alasan

Dalam cara ini, apa yang dinyatakan oleh kalimat topik dianalisis berdasarkan logika, dibuktikan dengan uraian-uraian yang logis dengan menjelaskan sebab-sebab mengapa demikian.

Perhatikan paragraf berikut!

Sarapan dipagi hari sangat pentinguntuk kita semua. Selain menambah energi, sarapan juga membantu kita dalam berpikir. Jika perut kita kosong, maka konsentrasi akan terganggu. Karena tidak sarapan, berarti kita telah menyia-nyiakan waktu dan hal-hal penting lainnya.

Dengan bercerita

Biasanya, pengarang mengungkapkan kembali peristiwa-peristiwa yang sedang atau sudah berlalu apabila ia mengembangkan paragraf dengan cara ini. Dengan paragraf itu, pengarang berusaha membuat lukisannya itu hidup kembali.

Perhatikan paragraf berikut!

Saat itu ia sedang mengobrol dengan temannya di lantai 3 gedung 5. Ia merasakan goyangan yang cukup membuatnya panik. Tapi ia bertanya apakah memang ia sedang sakit kepala atau memang gempa, maka ia berdiam diri sejenak dan tiba-tiba ia segera masuk ke dalam ruang laboratorium dan berteriak kepada orang-orang yang sedang berada dalam laboratorium bahwa sedang terjadi gempa. Semua orang yang berada di dalam laboratorium panik dan segera melarikan diri, tetapi hal tersebut segera dilarang karena tidak baik panik dalam keadaan seperti itu. Para mahasiswa yang berada di laboratorium lain terlihat sangat panik dan berlarian ke lantai bawah. Sungguh amat mengerikan dan membuat trauma mengingat gempa yang telah terjadi sebelumnya di kota Padang.





Referensi :

Budiarto, Teguh . “Cermat Berbahasa Indonesia”. Akademika Pressindo, Jakarta 2008. Hal.115-121 dan 127-130

E. Zaenal Arifin dan S.amran tasai

Edisi revisi 2008




nama : ririn yuliyanti

kelas : 3 ea06

npm :10207949

dosen : Drs. Sugito Martodiwiryo