Cara Membuat Tulisan Ilmiah
Langkah pertama, tulislah sesuatu yang Anda kuasai atau sesuai dengan minat Anda dan dibutuhkan oleh orang banyak. Kalau Anda bukan dokter, janganlah menulis tentang kesehatan kecuali Anda telah mempelajarinya. Janganlah menulis tentang belajar menggunakan sepeda karena pasti tidak dibutuhkan oleh pembaca. Tulislah tentang bertanam pohon mangga yang terus berbuah tanpa bergantung pada musim, bagaimana bisa kaya dalam seminggu, bagaimana menjadi pintar dalam sehari, dapat berenang dalam dua jam, atau bisa menikah tanpa modal.
Langkah kedua, kumpulkanlah data-data untuk menunjang tulisan Anda, baik data-data primer maupun data-data sekunder. Bila perlu dilengkapi juga dengan foto dan tabel. Ini dibutuhkan untuk menunjang tulisan Anda sehingga Anda mudah meyakinkan pembaca bahwa tulisan yang Anda buat adalah tulisan ilmiah. Data-data ini adalah syarat bahwa fakta yang Anda sampaikan bukan isu, kata orang, atau hanya isapan jempol.
Langkah ketiga, buatlah kerangka karangan (outline). Membuat tulisan ilmiah walaupun populer tidak sama dengan membuat cerpen atau cerita humor. Semuanya harus Anda persiapkan dengan matang, tidak bisa sambil lalu. Anda tidak boleh melewatkan satu data pun untuk menunjang tulisan Anda. Karenanya, Anda harus membuat kerangka tulisan, apa saja yang akan ditulis, referensi apa yang dibutuhkan, atau kalau perlu Anda mempersiapkan hasil wawancara dengan narasumber yang akan menunjang tulisan Anda. Misalnya Anda ingin menulis tentang beternak kelinci, buatlah outline-nya:
Langkah keempat, mempersiapkan dan menguasai kosakata yang menunjang permasalahan yang akan dan tengah Anda tulis. Ini untuk mempermudah pembaca memahami tulisan Anda.
Langkah kelima, gunakanlah bahasa Indonesia yang menunjang tulisan ilmiah Anda. Bila tulisan Anda itu untuk laporan penelitian atau jurnal ilmiah, gunakanlah bahasa Indonesia baku dan jangan bertele-tele. Bila tulisan Anda itu sebagai karya ilmiah populer atau untuk dibaca masyarakat umum, gunakanlah bahasa yang ”cair”, tidak kaku walaupun tetap dalam lingkup bahasa ilmiah dan tetap menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tidak bersifat menggurui, memberikan informasi dan motivasi. Selain itu, gunakanlah metode dekripsi (paparan) untuk penulisan ilmiah populer. Pembaca akan merasa jenuh bila hanya disuguhi data dan tabel. Berilah gambaran berupa paparan sehingga pembaca umum dapat memahami tulisan Anda.
Data-data Penelitian
Pengumpulan Data Penelitian Berdasarkan sumbernya, data dibagi menjadi:
a.Data Primer: Data yang diusahakan/didapat oleh peneliti
b.Data Sekunder: Data yang didapat dari orang/instansi lain
DATA PRIMER
Pengumpulan data primer membutuhkan perancangan alat dan metode pengumpulan
data
Metode pengumpulan data penelitian:
a.Observasi
b.Wawancara
c.Kuesioner (Daftar Pertanyaan)
d.Pengukuran Fisik
e.Percobaan Laboratorium
DATA SEKUNDER
Data Sekunder cenderung siap “pakai”, artinya siap diolah dan dianalisis oleh penelitian. Contoh Instansi penyedia data:
•Biro Pusat Statistik (BPS)
•Bank Indonesia
•Badan Meteorologi dan Geofisika
•dll.
Semua metode mensyaratkan pencatatan yang detail, lengkap, teliti dan jelas Untuk mencapai kelengkapan, ketelitian dan kejelasan data, pencatatan data harus dilengkapi dengan:
•Nama pengumpul data
•Tanggal dan waktu pengumpulan data
•Lokasi pengumpulan data
•Keterangan-keterangan tambahan data/istilah/responden
Kapan Waktu Memulai Penelitian Ilmiah?
Sebuah penelitian yang bersifat ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penyelidikan yang dilakukan menurut metode ilmiah yang sistematik untuk menemukan informasi yang ilmiah dan atau teknologi baru, membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran hipotesis, sehingga dapat dirumuskan teori, proses gejala alam, atau gejala sosial. Dengan berbagai hasil penelitian yang didasarkan pada metode ilmiah tersebut akan memunculkan ilmu pengetahuan baru yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.
Kita semua dapat memulai penelitian dengan cara yang sangat sederhana. Penelitian umumnya diawali dari penemuan suatu masalah. Tetapi tidak mutlak harus ada masalah. Penelitian dapat merupakan lanjutan atau pengembangan, bahkan penyempurnaan dari penelitian yang ada terlebih dahulu. Penelitian juga dapat dimulai dari keinginan si peneliti untuk membuktikan teori atau hipotesis yang diajukan pada penelitian sebelumnya dengan cara sama atau berbeda. Jadi, banyak cara untuk memulai penelitian
Sumber :
http://dadieditor.multiply.com/journal/item/101/Langkah_Mudah_Menjadi_Penulis
ssiregar.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../06_pengumpulan_data.pdf
http://sambodo.multiply.com/journal/item/2/Apa_itu_Meneliti_dan_Penelitian_
Langkah pertama, tulislah sesuatu yang Anda kuasai atau sesuai dengan minat Anda dan dibutuhkan oleh orang banyak. Kalau Anda bukan dokter, janganlah menulis tentang kesehatan kecuali Anda telah mempelajarinya. Janganlah menulis tentang belajar menggunakan sepeda karena pasti tidak dibutuhkan oleh pembaca. Tulislah tentang bertanam pohon mangga yang terus berbuah tanpa bergantung pada musim, bagaimana bisa kaya dalam seminggu, bagaimana menjadi pintar dalam sehari, dapat berenang dalam dua jam, atau bisa menikah tanpa modal.
Langkah kedua, kumpulkanlah data-data untuk menunjang tulisan Anda, baik data-data primer maupun data-data sekunder. Bila perlu dilengkapi juga dengan foto dan tabel. Ini dibutuhkan untuk menunjang tulisan Anda sehingga Anda mudah meyakinkan pembaca bahwa tulisan yang Anda buat adalah tulisan ilmiah. Data-data ini adalah syarat bahwa fakta yang Anda sampaikan bukan isu, kata orang, atau hanya isapan jempol.
Langkah ketiga, buatlah kerangka karangan (outline). Membuat tulisan ilmiah walaupun populer tidak sama dengan membuat cerpen atau cerita humor. Semuanya harus Anda persiapkan dengan matang, tidak bisa sambil lalu. Anda tidak boleh melewatkan satu data pun untuk menunjang tulisan Anda. Karenanya, Anda harus membuat kerangka tulisan, apa saja yang akan ditulis, referensi apa yang dibutuhkan, atau kalau perlu Anda mempersiapkan hasil wawancara dengan narasumber yang akan menunjang tulisan Anda. Misalnya Anda ingin menulis tentang beternak kelinci, buatlah outline-nya:
Langkah keempat, mempersiapkan dan menguasai kosakata yang menunjang permasalahan yang akan dan tengah Anda tulis. Ini untuk mempermudah pembaca memahami tulisan Anda.
Langkah kelima, gunakanlah bahasa Indonesia yang menunjang tulisan ilmiah Anda. Bila tulisan Anda itu untuk laporan penelitian atau jurnal ilmiah, gunakanlah bahasa Indonesia baku dan jangan bertele-tele. Bila tulisan Anda itu sebagai karya ilmiah populer atau untuk dibaca masyarakat umum, gunakanlah bahasa yang ”cair”, tidak kaku walaupun tetap dalam lingkup bahasa ilmiah dan tetap menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tidak bersifat menggurui, memberikan informasi dan motivasi. Selain itu, gunakanlah metode dekripsi (paparan) untuk penulisan ilmiah populer. Pembaca akan merasa jenuh bila hanya disuguhi data dan tabel. Berilah gambaran berupa paparan sehingga pembaca umum dapat memahami tulisan Anda.
Data-data Penelitian
Pengumpulan Data Penelitian Berdasarkan sumbernya, data dibagi menjadi:
a.Data Primer: Data yang diusahakan/didapat oleh peneliti
b.Data Sekunder: Data yang didapat dari orang/instansi lain
DATA PRIMER
Pengumpulan data primer membutuhkan perancangan alat dan metode pengumpulan
data
Metode pengumpulan data penelitian:
a.Observasi
b.Wawancara
c.Kuesioner (Daftar Pertanyaan)
d.Pengukuran Fisik
e.Percobaan Laboratorium
DATA SEKUNDER
Data Sekunder cenderung siap “pakai”, artinya siap diolah dan dianalisis oleh penelitian. Contoh Instansi penyedia data:
•Biro Pusat Statistik (BPS)
•Bank Indonesia
•Badan Meteorologi dan Geofisika
•dll.
Semua metode mensyaratkan pencatatan yang detail, lengkap, teliti dan jelas Untuk mencapai kelengkapan, ketelitian dan kejelasan data, pencatatan data harus dilengkapi dengan:
•Nama pengumpul data
•Tanggal dan waktu pengumpulan data
•Lokasi pengumpulan data
•Keterangan-keterangan tambahan data/istilah/responden
Kapan Waktu Memulai Penelitian Ilmiah?
Sebuah penelitian yang bersifat ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penyelidikan yang dilakukan menurut metode ilmiah yang sistematik untuk menemukan informasi yang ilmiah dan atau teknologi baru, membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran hipotesis, sehingga dapat dirumuskan teori, proses gejala alam, atau gejala sosial. Dengan berbagai hasil penelitian yang didasarkan pada metode ilmiah tersebut akan memunculkan ilmu pengetahuan baru yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.
Kita semua dapat memulai penelitian dengan cara yang sangat sederhana. Penelitian umumnya diawali dari penemuan suatu masalah. Tetapi tidak mutlak harus ada masalah. Penelitian dapat merupakan lanjutan atau pengembangan, bahkan penyempurnaan dari penelitian yang ada terlebih dahulu. Penelitian juga dapat dimulai dari keinginan si peneliti untuk membuktikan teori atau hipotesis yang diajukan pada penelitian sebelumnya dengan cara sama atau berbeda. Jadi, banyak cara untuk memulai penelitian
Sumber :
http://dadieditor.multiply.com/journal/item/101/Langkah_Mudah_Menjadi_Penulis
ssiregar.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../06_pengumpulan_data.pdf
http://sambodo.multiply.com/journal/item/2/Apa_itu_Meneliti_dan_Penelitian_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar