Minggu, 25 Oktober 2009

MOTIVASI DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

“seorang ibu rumah tangga memilih berbelanja kebutuhan dapur secara mingguan atau bulanan di pasar swalayan dengan motivasi kepraktisan dalam berbelanja dan mudah dan tidak perlu ke pasar tradisional pagi-pagi buta”.


“seorang karyawati pergi berlibur akhir pekan bersama keluarganya dengan motivasi untuk mendapatkan ketenangan, untuk istirahat dan bersantai setelah sepekan bekerja” .


“seorang mahasiswa memilih membeli buku bekas dibandingkan buku baru, dengan motivasi untuk dapat menghemat pengeluaran”.


“seorang pelajar mengikuti berbagai kursus seperti kursus bahasa asing, kursus bernyanyi, kursus menari dan sebagainya dengan motivasi untuk mengembangkan diri dan menambah pengetahuan diri sendiri”.


FAKTOR PENGARUH PADA PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Tidak dipungkiri bahwa manusia adalah makhluk sosial. Makhluk yang tidak dapat memenuhi kehidupannya sendiri dan selalu membutuhkan orang lain. Maka dari itu, kehidupan personal seseorang tidak hanya karena peran diri sendiri / pribadi, tetapi kehidupan mereka juga dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Termasuk dalam kegiatan perekonomian manusia dalam mengambil suatu keputusan ekonomi..


Pengambilan keputusan untuk membeli atau tidak membeli seseorang dipengaruhi oleh factor personal dan sosialnya. Faktor personal meliputi motivasi, persepsi, pemahaman, kepercayaan, sikap, dan kepribadian seseorang. Sedangkan faktor sosial meliputi aspek kultur, subkultur, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga, serta peran dan status seseorang dalam kehidupan kelompok. Misalnya, motivasi seseorang membeli baju bermerk terkenal sebenarnya adalah karena untuk dapat diterima dalam kelompok masyarakat kalangan tertentu.

Dari contoh tersebut, motivasi akan angkat sebagai topik artikel kali ini dengan melihat beberapa contoh yang biasa terjadi di kehidupan kita.


Motivasi


Motivasi adalah dorongan internal untuk melakukan tindakan sesuatu sebagai usaha pemenuhan kebutuhan.

Manusia perlu memenuhi kebutuhan-kebutuhannya seperti :

  1. Fisik (lapar, haus, seks, aktivitas, istirahat, santai, olahraga, dsb).
  2. Psikis (agresi, preservasi, kasih-sayang, tanggungjawab, kebebasan, dominasi, power, ekspresi diri, kebanggaan, jati diri, meniru, dsb).
  3. Hasrat (penerimaan, afiliasi, respek, status, apresiasi, pengembangan, kegembiraan, simpati, cantik, afreksi, kenikmatan, kepuasan, varisi, sosialisasi, berbeda, dsb).

Di samping itu manusia juga perlu menhindari dari:

1. Perasaan (kecemasan, kepedihan, tekanan, depresi, imitasi, kehilangan, kesedihan, ketakutan, kesakitan, dsb).

Memahami motivasi seseorang tidaklah mudah. Karena keadaan itu merupakan situasi yang sangat pribadi. Di samping itu, terlalu banyak variabel yang mempengaruhinya. Banyak teori dikembangkan untuk menjelaskan motivasi. Teori motivasi paling dikenal adalah teori kognitif tentang kebutuhan manusia dari Abraham H. Maslow (1973) dan Herzberg.


Teoti motivasi kebutuhan Maslow :

Motivasi kegiatan seseorang adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pribadi yang bertingkat-tingkat (yaitu kebutuhan fisik, keamanan, sosialisasi, penghargaan, dan jati diri). Pemenuhan kebutuhan tersebut dilakukan secara progresif ( dari tingkatan yang terbawah naik ke tingkatan yang di atasnya).


Teori motivasi Dua-faktor Herzberg :

Menurut Herzberg, motivasi seseorang melakukan kegiatan atau tindakan adalah usaha untuk mencapai tingkat kepuasan (faktor motivasi) dan atau menekan rasa ketidakpuasan ( faktor hijienik ).


Seperti contoh pada awal artikel ini,

a. seorang ibu rumah tangga berkarir memilih berbelanja kebutuhan dapur secara mingguan atau bulanan di pasar swalayan dengan motivasi kepraktisan dalam berbelanja dan mudah dan tidak perlu ke pasar tradisional pagi-pagi buta”.

Di era globalisasi ini, tak jarang dalam sebuah keluarga yang menginginkan segalanya serba praktis. Ibu adalah istri dari suami dan ibu dari anak-anaknya. Sebagian besar para ibu rumah tangga yang sudah tidak menjadi ibu rumah tangga, tetapi mereka sudah menjadi ibu karir. Kesibukan mereka mengalahi waktu sehingga berdampak pada kehidupan dan kebiasaan keluarga.

Lalu, apa kaitannya dengan proses pengambilan keputusan?


Karena kesibukan mereka, jarang sekali ibu karir yang pergi ke pasar tradisional di pagi hari untuk membeli bahan sebagai sarapan pagi keluarga. Rata-rata para ibu karir menyiapkan sarapan siap saji atau meyiapkan sarapan dari bahan-bahan yang telah dibeli di pasar swalayan dan telah disimpan berhari-hari di lemari es. Bahkan ada beberapa ibu yang menyiapkan sarapan dengan membeli di tetangga yang menjual sarapan pagi. Dan masih banyak pula keluarga yang hanya sarapan dengan setangkup roti.

Keadaan seperti itu tidaklah layak untuk diteruskan, selain karena kurangnya pemenuhan gizi seimbang, kesehatan keluarga juga amatlah penting.


Kaitannya dengan proses pengambilan keputusan adalah karena kesibukan para ibu rumah tangga yang berkarir (faktor personal; motivasi) dan karena semakin modernnya kehidupan manusia (faktor sosial) sehingga semakin dicari kepraktisan dan kemudahan hidup, maka kedua faktor tersebut menjadi motivasi para ibu rumah tangga yang berkarir memilih berbelanja kebutuhan dapur secara mingguan atau bulanan di pasar swalayan dari pada ke pasar tradisional pagi-pagi buta.


b. seorang karyawati pergi berlibur ke tempat wisata alam pada akhir pekan bersama keluarganya dengan motivasi untuk mendapatkan ketenangan, untuk istirahat dan bersantai setelah sepekan bekerja” .

Baik fisik maupun psikis manusia membutuhkan istirahat, karena jika salah satu sakit maka untuk melakukan aktifitas tidaklah baik. Seperti contoh tersebut, seorang karyawati pergi berlibur ke tempat wisata alam pada akhir pekan bersama keluarganya setelah sepekan bekerja. Baik fisik maupun psikisnya pasti lelah dan hal tersebut menjadi motivasinya memilih berwisata alam untuk mendapatkan ketenangan, beristirahat dan bersantai.


c. seorang mahasiswa memilih membeli buku bekas dibandingkan buku baru, dengan motivasi untuk dapat menghemat pengeluaran”.

Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa yang memiliki status sosial yang tinggi. Sebagai mahasiswa yang selalu belajar dan selalu berapresiasi, mereka memerlukan penunjang untuk dirinya. Buku adalah salah satu penunjang terpenting dalam kehidupan manusia. Mahasiswa sebagai manusia sangat memerlukan buku. Tak banyak mahasiswa yang mampu membeli buku baru yang harganya selangit. Membeli buku memang perlu pengorbanan, tetapi selama masih bisa di usahakan, maka buku mahal uang tak mampu di beli dapat dicari alternatif lainnya. Salah satunya adalah membeli buku bekas yang masih layak dipakai. Banyak sekali tempat-tempat khusus yang menjual buku-buku bekas. Dan dengan adanya penjualan buku bekas ini, mereka dapat menghemat pengeluaran mereka. Hal inilah yang menjadi motivasi mereka untuk membeli buku bekas.


d. seorang pelajar mengikuti berbagai kursus seperti kursus bahasa asing, kursus bernyanyi, kursus menari dan sebagainya dengan motivasi untuk mengembangkan diri dan menambah pengetahuan diri sendiri”.

Kegiatan di luar sekolah seperti kursus bahasa asing, kursus bernyanyi, kursus menari dan lain sebagainya sangat penting untuk perkembangan, mengasah kemampuan, dan menambah wawasan pengetahuan seorang anak. Karena alasan perkembangan, mengasah kemampuan, dan menambah wawasan pengetahuan seorang anak inilah yang menjadi motivasi seorang anak mengikuti kegiatan tambahan di luar jam sekolah.


Contoh faktor personal lain dari motivasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, seperti seorang remaja menggunakan produk kosmetik “A” dengan alasan dia ingin wajahnya tampak putih dan sehat. Alasannya tersebut menjadi motivasi remaja untuk membeli produk kosmetik tersebut. Lalu contoh lainnya dari factor sosial seperti, motivasi seseorang membeli baju bermerk terkenal sebenarnya adalah karena untuk dapat diterima dalam kelompok masyarakat kalangan tertentu dan banyak lagi contoh lainnya.


Berdasarkan artikel di atas dapat kita pahami begitu banyak alasan yang menjadi motivasi seseorang dalam pengambilan keputusan pembelian. Dan seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya bahwa memahami motivasi seseorang tidaklah mudah. Karena keadaan itu merupakan situasi yang sangat pribadi. Di samping itu, terlalu banyak variabel yang mempengaruhinya.








Nama : RIRIN YULIYANTI

Npm : 10207949

Kelas : 3EA06

Dosen / pengajar : YANTI BUDIASIH

Mata kuliah : PERILAKU KONSUMEN

Judul artikel : MOTIVASI DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN





Referensi :

Budiarto, Teguh . “Dasar Pemasaran”. universitas gunadarma .Jakarta1993. Hal.29-30

BERBAGAI SEGMEN MANFAAT DARI PRODUK YANG ADA DI MASYARAKAT

Segmentasi adalah proses membagi-bagi pasar yang semula berperilaku heterogen menjadi beberapa kelompok pasar yang sekarang berperilaku lebih seragam. Atau proses mengelompokan bagian-bagian pasar yang berperilaku sama dari keseluruhan perilaku pasar yang beragam. Secara umum , tujuan segmentasi pasar adalah untuk memperoleh bagian pasar yang mempunyai karakter dan perilaku yang lebih seragam.

Banyak sekali produk yang dihasilkan para produsen. Produk-produk tersebut akan dikelompokan ke segmen-segmen tertentu sesuai identifikasi yang dilakukan oleh setiap produsen. Adapun beberapa macam segmentasi yang dapat kita ketahui.

BASIS SEGMENTASI PASAR

Basis segmentasi pasar industrial :

Basis segmentasi untuk pasar industrial adalah aspek geografis , demografis, karakteristik operasioanal , pendekatan pembelian , factor situasinal , dan karakteristik-karakteristik personal.

  1. Geografis ( wilayah , sentra industri dan perdagangan. )
  2. Demografi ( jenis industri, kapasitas atau luas produksi )
  3. variable operasional ( tingkat teknologi, pola konsumsi, kapabiliti dan kebutuhan pelanggan )
  4. pendekatan pembelian ( tingkat wewenang bagian pembelian , struktur wewenang, kebijakan pembelian, criteria pembelian )
  5. factor situasinal ( tingkat kepentingan, penggunaan , tingkat pemesanan )
  6. Karakteristik personal ( kesamaan pembeli-penjual , sikap terhadap resiko, tingkat loyalitas terhadap pemasok).

Basis segmentasi pasar konsumen :

Basis segmentasi pasar bagi produk persahaan satu dengan yang lain belum tentu sama. Basis segmentasi untuk pasar konsumen yang paling umum dapat digunakan adalah aspek geografis, demografis, psikografis dan perilaku.

  1. Geografis ( wilayah , pemukiman , perkotaan dsb. )

Pasar dapat dibedakan menurut batas-batas wilayah atau daerah . Misalnya pasar daerah barat dan pasar daerah timur.

  1. Demografi ( usia , jenis kelamin, pendapatan , pendidikan , pekerjaan, dsb )

Pasar dapat dibedakan menurut perbedaan misalnya jenis kelamin. Penjualan produk laki-laki akan berbeda desain dengan penjualan produk untuk wanita.

  1. Psikografis ( sikap, motivasi,persepsi, dsb )

Pasar dapat dibedakan menurut perbedaan misalnya sikap konsumen terhadap produk tertentu.

  1. Kebiasaan ( membeli , mengkonsumsi, dsb )


Segmentasi perilaku dapat diukur menggunakan indikator sebagai berikut (Armstrong, 1997):

  1. Manfaat yang dicari
    Salah satu bentuk segmentasi yang ampuh adalah mengelompokkan pembeli menurut manfaat berbeda yang mereka cari dari produk. Segmentasi manfaat menuntut ditemukannya manfaat utama yang dicari orang dalam kelas produk, jenis orang yang mencari setiap manfaat dan merk utama yang mempunyai setiap manfaat. Perusahaan dapat menggunakan segmentasi manfaat untuk memperjelas segmen manfaat yang mereka inginkan, karakteristiknya serta merk utama yang bersaing. Mereka juga dapat mencari manfaat baru dan meluncurkan merk yang memberikan manfaat tersebut.
  2. Status Pengguna
    Pasar dapat disegmentasikan menjadi kelompok bukan pengguna, mantan pengguna,
    pengguna potensial, pengguna pertama kali dan pengguna regular dari suatu produk. Pengguna potensial dan pengguna regular mungkin memerlukan imbauan pemasaran yang berbeda.
  3. Tingkat Pemakaian
    Pasar dapat juga disegmentasikan menjadi kelompok pengguna ringan, menengah dan berat. Jumlah pengguna berat sering kali hanya persentase kecil dari seluruh pasar, tetapi menghasilkan persentase yang tinggi dari total pembelian. Pengguna produk dibagi menjadi dua bagian sama banyak, sebagian pengguna ringan dan sebagian lagi pengguna berat menurut tingkat pembelian dari produk spesifik.
  4. Status Loyalitas

Sebuah pasar dapat juga disegmentasikan berdasarkan loyalitas konsumen. Konsumen dapat loyal terhadap merek, toko dan perusahaan. Pembeli dapat dibagi menjadi beberapa kelompok menurut tingkat loyalitas mereka. Beberapa konsumen benar-benar loyal, mereka selalu membeli satu macam merek. Kelompok lain agak loyal,mereka loyal pada dua merek atau lebih dari satu produk atau menyukai satu merek tetapi kadang-kadang membeli merek lain. Pembeli lain tidak menunjukkan loyalitas pada merek apapun. Mereka mungkin ingin sesuatu yang baru setiap kali atau mereka membeli apapun yang diobral.


Di bawah ini adalah beberapa contoh produk dari 5 contoh segmen manfaat dari beberapa produk yang ada di masyarakat :

Tentunya masih banyak lagi contoh produk yang diproduksi oleh produsen yang masing-masing memiliki manfaat yang berbeda yang dirasakan oleh konsumen.

Nama : RIRIN YULIYANTI

Npm : 10207949

Kelas : 3EA06

Dosen / pengajar : YANTI BUDIASIH

Mata kuliah : PERILAKU KONSUMEN

Judul artikel : BERBAGAI SEGMEN MANFAAT DARI PRODUK YANG ADA DI MASYARAKAT



Referensi :

Budiarto, Teguh . “Dasar Pemasaran”. universitas gunadarma .Jakarta1993. Hal.52 – 54

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/segmentasi-pasar-definisi-manfaat-dan.html


Minggu, 04 Oktober 2009

RIRIN YULIYANTI


Ririn Yuliyanti lahir di Jakarta pada tanggal 22 Juli 1989. Putri dari pasangan Nur Indah Sulistianingrum dan Iwan Mugeni ( Alm ) adalah anak pertama dari dua bersaudara. Saat ini dia tinggal disebuah rumah yang sederhana bersama ibu, nenek dan adiknya di daerah Jakarta Timur. Dia juga seorang muslim. Gadis berusia 20 tahun dengan berat badan 42kg dan tinggi 158cm ini senang sekali berpetualang mencari suasana baru. Hal tersebut merupakan rutinitasnya saat dia merasa lelah.


Ririn panggilan akrabnya, memiliki hobi yang sangat dicintainya, yaitu memasak. Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar kelas 1 ia suka memasak. Awalnya karena sang ibu dan nenek yang pandai memasak. Masakan beliau menjadi sesuatu yang berharga bagi ririn karena cita rasanya yang khas. Pada saat ibu atau neneknya memasak , ia selalu setia memperhatikannya. Hingga pada suatu hari, ia meminta pada ibunya agar di ajarkan memasak mie tumis dan masakan tersebut berhasil. Dan sejak saat itu hingga detik ini, ia selalu mencoba berbagai resep masakan dari majalah, televise maupun resep buatannya sendiri. Dan hobinya tersebut menjadi sebuah target usahanya kelak bersama sang ibu.


Selain hobi memasak, ia juga hobi membuat puisi, menulis buku harian dan membaca novel. Membuat puisi merupakan gambaran sifatnya yang sensitif, melankolis dan pendiam. Menulis buku harian adalah gambaran sifatnya yang egois, penyendiri dan teratur, sedangkan membaca novel menggambarkan sifatnya yang serius, dewasa dan selalu berpikir bahwa pengalaman hidup orang lain adalah pelajaran untuk di depan sana. Hobinya tersebut adalah gambaran dari sebagian sifat ririn.


Ririn adalah salah satu anggota Organisasi Pecinta Alam di SMA-nya. Banyak pengalaman yang ia dapatkan. Pengalaman yang paling berarti baginya adalah pada saat dia menjadi pemimpin di organisasinya tersebut. Pengalaman itu menjadi sesuatu yang sangat berharga baginya. Tugas, tanggungjawab, persaudaraan, loyalitas, kekeluargaan, alam bebas, belajar, beban dan sebagainya dia dapatkan dari organisasi tersebut. Pengalaman itu adalah pengalaman luar biasa dan memberikan dampak yang signifikan terhadap karakternya yang lain.


Dalam kesehariannya, Ririn adalah seseorang yang sederhana. Ia berteman dengan siapa saja. Ririn juga cukup terkenal karena galak dan bawel pada teman-teman dekatnya. Tapi, sifat tersebut karena ada alasan dan tujuan yang baik bagi teman-temannya. Dia ingin semua temannya sukses dan melangkah bersama untuk memperbaiki segala apa yang dinilai kurang dari hal positif.


Cita-cita yang ingin ia capai adalah menjadi pengusaha catering dan bekerja sama dengan ibu dan neneknya. Dia ingin sang bunda dan sang nenek bangga padanya. Dia juga ingin bertanggungjawab atas masa depan adik perempuan satu-satunya. Hal terkecil akan dilakukannya demi mereka semua.


Saat ini Ririn masih terdaftar sebagai mahasiswi semester lima pada Universitas Gunadarma, jurusan manajemen. Dia adalah salah satu mahasiswa yang ingin maju dan sukses. Kegiatannya saat ini adalah selain kuliah, dia juga bekerja sebagai asisten laboratorium disalah satu Laboratorium yang ada di Universitas Gunadarma. Sebuah pengalaman baru dan berharga baginya.


nama : RIRIN YULIYANTI

npm : 10207949

dosen / pengajar : Drs. SUGITO MARTODIWIRYO

mata kuliah : BAHASA INDONESIA